Kamis, 07 Juli 2011

Bulan Sya'ban

Berpuasa sunnah di bulan Sya’ban
Usamâh bin Zaid berkata:
Aku berkata, “ Yaa Rasûlallâh, aku tak pernah melihat engkau berpuasa pada suatu bulan dari bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban.”
Rasûlullâh bersabda,”itulah bulan yang manusia banyak lalai darinya, antara Rajab dan Ramadhan dan itulah bulan yang amal-amal diangkat di dalamnya kepada Tuhan Semesta Alam dan aku suka diangkat amalku sementara aku berpuasa.” (HR. an-Nasâi).

Nishfu Sya’ban
Rasûlullâh bersabda,”Allâh memandang makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban dan Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Hibban) -> Syu’aib al-Arnauth berkata: shohih dengan hadits lain yang menunjang.

Rasûlullâh bersabda,”Allâh ‘azza wa jalla memandang makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, dan Dia mengampuni hamba-hambanya kecuali dua orang yang bermusuhan danmembunuh jiwa.” (HR.Ahmad).

Rasûlullâh bersabda,” Allâh memandang hamba-hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban dan Dia mengampuni orang-orang mukmin dan mengabaikan orang-orang kafir. Dan Dia meninggalkanorang-orang yang memiliki dendam dengan dendam mereka hingga mereka meninggalkannya. (HR. al-Bayhaqî).

Awas Hadîts Palsu!!!
Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya’ban maka dirikanlah shalat pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Karena Sesungguhnya Allâh turun ke langit dunia ketika matahari tenggelam dan Allâh berfirman,” dimana orang yang meminta ampun maka aku akan mengampuninya, dimana orang yang meminta rezeki aku akan memberi rezeki padanya, dimana orang yang diberi cobaan aku akan melindunginya, dimana yang begini dimana yang begitu hingga terbit fajar.” (HR. Ibnu Mâjah) -> Syaikh al-Albâniy mengatakan hadîts ini palsu di dalam kitab silsilah al-ahâdîts adl-dlo’îfah.
‘Alî bin Abî Thâlib ra. berkata,”aku melihat Rasûlullâh saw. pada malam pertengahan bulan Sya’ban berdiri kemudian shalat 40 rakaat kemudian duduk setelah selesai, kemudian membaca ummul qurân (al-Fatihah) 40 kali dan qul huwallâhu ahad 40 kali, qul a’ûdzu birobbil falaq 40 kali, qul a’ûdzu birobbinnâs 40 kali dan ayat kursi satu kali dan laqad jâ.akum rasûlu..al-ayah, maka tatkala beliau selesai dari doanya, aku bertanya tentang apa yang aku lihat dari perbuatan beliau, beliau berkata: barangsiapa yang berbuat seperti yang engkau lihat baginya seperti 20 haji mabrur dan seperti puasa 20 tahun maqbul, jika bangun pagi pada hari tersebut dalam keadaan berpuasa maka seperti puasa 2 tahun, 1 tahun di masa lampau dan 1 tahun di masa yang akan datang. (Ibnu al-Jauzî) -> Hadîts ini palsu.

Wallaahua'lam.
Oleh: Hendra Dwi Santoso
[RS]